Jumat, 06 Agustus 2021

MENDEKATKAN DIRI DALAM MUSIBAH

KHUTBAH JUMAT 

MENDEKATKAN DIRI DALAM MUSIBAH

Assalamualaikum wr.wb

Hampir setiap hari kita mendengar suara sirine ambulance yang mengaung ngaung terbersit dalam pikiran kita adalah orang meninggal ataupun orang yang sakit.  Hampir setiap hari juga kita mendengar pengumuman orang yang meninggal yang diumumkan dari menara menara masjid. Dan hampir setiap hari kita mendengar berita duka Innalillahi waiinna ilaihi rojiun dari grup gurup Whatsapp. Banyak diantara kita yang telah kehilangan sahabat, handai taulan, keluarga, orang tua, kakak, adik,. Dan bahkan kita juga tidak menyangka ada sahabat sahabat kita yang kita anggap sehat ternyata mereka juga telah meninggal mendahului kita. Inilah Misteri kematian Kematian tidak mengenal sehat ataupun sakit, muda ataupun tua, kecil ataupun besar, perempuan ataupun laki, kaya ataupun miskin. Kalau itu sudah digariskan oleh Allah maka Azalpun pasti akan menjemput kita.  Maka Allah hantarkan penyebab kematian karena kecelakaan, sakit, peperangan, atau bahkan karena pandemic yang saat ini kita hadapi.

Dan kita dalam kesempatan ini  bersyukur masih diberi kenikmatan yang berupa kehidupan untuk terus melangsungkan aktifitas kita sehari hari sebagai makhluk social dan sebagai hamba Allah.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Swt. Kematian cepat atau lambat pasti juga akan menghampiri kita. Karena sudah janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan Mati. QS 3:185

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ

 Se

Setiap yang bernyawa pasti akan merasa mati

Sehingga kita tidak perlu terlalu takut akan kematian walaupun disisi lain  kita diwajibkan berikhtiar untuk menghindari kematian dengan cara  melaksanakan Protokol kesehatan saat wabah ini, suntik vaksin, menggunakan helm saat berkenderaan, menggunkan seft bell saat menggunakan mobil, itu semua adalah ikhtiar untuk mencari keselamatan.

Qs. 3: 159.

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Dalam ayat diatas dijelaskan ketika kita memiliki tekad. Apakah tekad untuk mencari rizki, tekad untuk sehat, tekad untuk terhindar dari pandemic, tentuanya kita harus berusaha maksimal sebagai contoh kita memiliki tekad untuk terhindar dari virus corona maka paling tidak kita harus menggunakan masker ketika kita berjalan keluar apalagi bertemu dengan orang yang tidak di kenal, jaga jarak, suntik vaksin cuci tangan dlsb. Kemudian barulah kita serahkan semuanya kepada Allah dengan berdoa. Karena Allah menyukai orang orang yang berserah diri kepada Allah SWT. Ini menunjukkan bahwa usaha yang kuat disertai dengan tawakkal sangat dianjurkan oleh Allah SWT.

Oleh karenanya kita jangan terlalu menyepelekan prokes karena dengan menyepelekannya berarti kita memiliki tidak memiliki azam, tapi juga kita jangan terlalu paranoid atau takut yang berlebihan. Karena semua kematian pastilah sudah ditentukan oleh Allah SWT.

Justru ketika takut mati maka apa bedanya dengan orang-orang Yahudi sebagaimana dikatakan Allah QS 62 : 6,7

 قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٦) وَلا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ (٧)

6. Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang yang Yahudi! Jika kamu mengira bahwa kamulah kekasih Allah bukan orang-orang yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu orang yang benar.”

7. Dan mereka tidak akan mengharapkan kematian itu selamanya  disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim[.

Sehingga janganlah kita takut akan suatu kematian, walaupun kita lari dari kematian kalau seandainya sudah waktunya datang kematian kita tidak akan bisa lari kemana-mana. Inilah yang dikatakan Allah didalam QS. 62 :

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan

Lalu mengapa Allah menciptakan hidup kalau akhirnya dimatikan oleh Allah SWT… Allah jelaskan didalam QS 67 : 2

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,

apa saja ujian.

Kesengsaraan dan kenikmatan

Kesengsaraan, berupa pandemic virus corona, kelaparan, kemiskinan, atau yang lainnya semuanya adalah cobaan dari allah SWT kita diuji apakah kita bersabar dan semakin mendekatkan diri kepada Allah atau justru kita menjauh dari Allah SWT. Tapi ketahuialah wahai jamaah sekalian bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan kepada orang yang beriman sekiranya mereka tidak sanggup menerimanya. Oleh karenanya ketika ada cobaan seperti  pandemic covid 19 seperti saat ini harusnya kita semakin dekat kepada Allah. Dengan apa lagi yang Allah ingin ingatkan kepada kita kalau Pandemic Covid ini saja kita belum bisa dekat kepada Allah. Apakah Allah harus menurunkan wabah atau penyakit yang lain untuk menyadarkan kita wahai kaum muslimin. Marilah kita taqarrub Ilallah. Yang tadinya kita melaksanakan sholat maka saat ini marilah kita menegakkan sholat, yang tadinya sholat masih bolong bolong saatnya kita menyempurnakan sholat lima waktu,  yang sudah sholat 5 waktu maka penuhilah hak hak panggilan Allah untuk sholat berjamaah di masjid, yang tadinya udah sholat di Masjid tingkatkan lagi dengan sholat sunnah awwabin, tahajud, duha, puasa, dzikir, membaca al Qurán, menghapal Alqurán dll.

Ketika diuji dengan kenikmatan berupa harta yang banyak rezeki yang cukup, jangan lupa disetiap rezeki yang kita miliki ada hak orang lain, maka keluarkanlah dengan berinfak dan bersedekah, berilah makan kepada orang orang yang memerlukan seperti saat ini banyak orang yang isoman maka berbagilah untuk meringankan penderitaan mereka. Banyak disekitar kita, di keluarga kita yang mengharapkan uluran tangan kita mungkin Rp.5000-10.000 tidak begitu berarti bagi kita tapi tidak bagi orang orang yang tidak memiliki pekerjaan yang saat ini sedang dihimpit masalah ekonomi. Maka sudah saatnya kita kaum muslimin untuk membuang jauh jauh sifat bakhil atau kikir. Karena Kikir atau bakhil adalah sifat penghinaan kepada dirinya sendiri. Penghinaan terhadap manusia disekitarnya maupun dihinakan dihadapan Allah. Karena mereka memiliki takut miskin dan cinta dunia. Padalhal Allah Maha Kaya dan  Maha kuasa.

Perintah dan Larangan

Perintah adalah seuatu yang diperintahkan untuk kita kerjakan dalam rangka penghambaan kita kepada Allah. Dan semua itu telah di contohkan oleh baginda kita Rasulullah SAW.

Begitupun larangan adalah sesuatu yang telah digariskan oleh Allah untuk tidak dikerjakan.

Init Perintah dan larangan disini adalah semua Ibadah mahdhoh (sholat, puasa, zakat Haji)  adalah diharamkan Oleh Allah SWT kecuali yang diperintahkan dan dicontohkan Baginda Rasulullah SAW. Dan semua Amalan  (gairu Mahdhoh) selain ibadah Mahdhoh semuanya diperbolehkan kecuali yang dilarang.

Inilah pentingnya kita mengkaji ilmu agama untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.