Tampilkan postingan dengan label Perangkat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perangkat. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 September 2020

Menempatkan Kata Kunci





Cara Menempatkan Kata Kunci di Artikel Blogger

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, silahkan anda baca hingga selesai daftarnya di bawah ini.

1. Memasang Kata Kunci di Judul Postingan.

Judul adalah tempat paling utama untuk menempatkan kata kunci, ini tidak boleh diabaikan untuk para blogger sekalian. Buatlah Judul dengan kata Kunci yang relevan dan juga usahakan untuk meletakan pada awal kalimat judul postingan.

Dalam pembuatan judul itu sendiri sebenarnya ada beberapa aturan yang harus kita ketahui bersama terlebih dahulu sebagai berikut :

  • Gunakan Kata kunci 3 sampai 7 Suku kata
  • Jangan membuat judul yang sama dalam 1 blog, itu akan memberikan dampak duplicate konten oleh google dan tidak baik dalam mesin pencari.
  • Judul harus sesuai dengan isi artikel.

2. Meletakan Keyword di bagian URL artikel

Penulisan URL sering kali kita abaikan dalam pembuatan postingan, padahal URL sangatlah penting dalam mesin pencari. Usahakanlah menggunakan URL yang mengandung kata kunci dan sependek mungkin sehingga mudah di ingat.

Contoh OKeh
Judul Artikel : Cara Panen Buah Naga yang benar

URL : https://jualbuahnagabalikpapan.blogspot.com/2020/05/cara-panen-buah-naga-yang-benar.html

3. Penyebaran Kata Kunci di paragraf dalam artikel.

Untuk memperkuat Kata Kunci kalian sebaiknya dapat menyebarkan secara merata dan tidak menumpuk dalam satu paragraf saja. Penyebaran ini ditujukan agar tidak terkena “Keyword Spamming” atau “Stuffing Keyword”.

Untuk penyebaran yang baik pula disini ada beberapa tips untuk penggunaan penyebaran kata kunci yang baik dan lebih mudah dilakukan yaitu :

  1. Siapkan long tail Keyword sebanyak mungkin contoh : “yang Enak” “Yang Renyah” “Gampang” dalam kata kunci “Membuat Nasi Goreng”.
  2. Carilah beberapa persamaan kata untuk kata kunci yang anda gunakan.
  3. Hitung jumlah kata kunci yang anda letakan dalam artikel, sebaiknya berbanding sekitar 5% dari jumlah keseluruhan postingan.

4. Menggunakan Internal Link Untuk Menulis Kata Kunci

Selain untuk keyword yang optimal dengan penggunaan link sebagai dasar kata kunci yang akan ditulis dapat juga menguranginefek bounce rate yang tinggi pada artikel blog tersebut.

Penggunaan internal link bisa anda tujukan ke halaman label artikel, home page, ataupun artikel yang berkaitan dengan topik postingan yang akan anda bahas nantinya.

5. Menempatkan Kata Kunci Pada Bagian Title, Alt, Dan Judul Gambar.

Pada sebuah artikel tentunya kalian akan memasukan sebuah gambar atau lebih. Sebaiknya dalam pengunggahan gambar ini disertai dengan Alt, title, dan judul pada gambar tersebut.

Teknik ini juga sangat di percaya dapat menambah SEO pada artikel yang akan anda buat. Bila anda tidak menambahkan ketiga atribut tersebut, makan google akan memanggil kalimat secara random pada bagian postingan anda dan bisa saja tidak termasuk kedalam kata kunci yang di maksudkan.

6. Menggunakan Tag Heading Untuk Menempatkan Kata Kunci

Penggunaan Tag Heading untuk kata kunci yang baik adalah dengan mengkombinasikan subheading dan minor heading pada artikel yang akan ditulis.

Ada beberapa peraturan yang menunjukkan penggunaan tag heading sebaiknya adalah sebgai berikut ini :

  1. Tag H1 Wajib ada dan hanya diperbolehkan 1 (satu) saja.
  2. Tag H2 dan H3 untuk setiap halaman maksimal sampai 8,
  3. Untuk H4 – sampai akhir bisa diperbanyak lebih dari aturan di atas.
  4. Jangan Gunakan pengulangan kata pada Tag Heading

7. Tempatkan Juga Kata Kunci Didalam Meta Description.

Poin yang terakhir adalah penggunaan Meta Description pada sebuah artikel. Dilakukan untuk memfokuskan satu kalimat yang akan ada pada google search atau sosial media saat membagikan artikel anda.

Kolom meta description untuk blogger dapat anda masukan kedalam kotak yang terdapat pada bagian kanan postingan yang menyatu dengan label, geo tag, url artikel, dan pengaturan. Kelola bagian ini sebaik mungkin agar google bisa mengetahui dengan jelas artikel anda tertuju kemana.

Ke 7 poin ini lah yang di rasa mamang sangat penting, semoga bisa membantu anda dalam dunia blogging. Jika ada tambahan lain bisa di satukan kedalam kolom komentar di bawah untuk diskusi bersama.

Minggu, 19 Juli 2020

Perangkat Administrasi Mengajar Guru

Perangkat Administrasi Mengajar Guru

Buku Kerja guru kurikulum 2013 ini dibagi menjadi 4 buku, yaitu: 
buku 1, buku 2, buku 3 dan buku 4.

Pembagian buku ini tiada lain agar administrasi guru lebih sistematis lebih tertata rapi.

BUKU 1 terdiri dari:
     1.   Analisis SKL (standar Kompetensi Lulusan)
2.   Silabus
3.   RPP
4.   KKM

BUKU 2:

1.   Kode Etik Guru
2.   Ikrar Guru
3.   Tata Tertib Guru
4.   Pembiasaan Guru
5.   Kalender Pendidikan
6.   Alokasi Waktu
7.   Program Tahunan (Prota)
8.   Program Semester (Promes)
9.   Jurnal Agenda Guru

BUKU 3:

1.   Absensi Siswa
2.   Daftar Nilai
3.   Penilain Akhlak/Kepribadian
4.   Analisis Hasil Ulangan
5.   Program pembelajaran, perbaiakan dan pengayaan
6.   Daftar Buku Pegangan Guru/Siswa
7.   Jadwal Mengajar
8.   Daya Serap Siswa
9.   Kumpulan Kisi-kisi Soal
10.  Kumpulan Soal
11.   Analisis Butir Soal
12.  Perbaikan Soal

BUKU 4

1.   Evaluasi Diri Sekolah 
2.   Program Tindak Lanjut
3.   Daftar Pustaka

Selasa, 07 Juli 2020

RPP 1 LEMBAR

Bagi Bapak / ibu yang ingin melihat contoh RPP 1 Lembar dipersilakan lihat atau download dibawah ini. Jika kebetulan sama silakan di download gratis...tinggal ganti kepsek dan Guru Mapel jangan lupa nanti saya bisa terkenal kalau lupa hihihi...
RPP 1 Lembar untuk Pemasaran Online

Belajar Schoology

Yuk kita belajar schoology
      Dalam masa pandemi virus corona 19. Belajar Daring adalah suatu keniscayaan.  Salah satu sistem pembelajaran daring adalah dengan schoology
Schoology adalah situs yang menggabungkan antara jejaring sosial dengan Learning Management System (LMS) yang menyediakan layanan bagi Guru, siswa dan Orang tua
Adapun fitur-fitur yang dimiliki oleh schoology adalah sebagai berikut:
1.      Courses (Kursus)yaitu Fasilitas untuk mendesain Pembelajran pada suatu kelas. Melalui fasilitas Course ini anda bisa menyapa siswa, membuat perangkat Pelajaran, Membuat materi pelajaran, Membuat topik diskusi, Memberikan Tugas untuk sissi pengetahun maupun ketrampilan, dan yang terakhir adalah membuat quiz untuk Penilaian Harian, Penilaian Akhir Semester maupun Akhir Tahun.

2.      Groups (Kelompok) yaitu fasilitas yang bisa anda gunakan untuk bekerjasama dalam pembuatan soal, sehingga soal yang banyak bisa dikerjakan oleh beberapa guru secara bersamaan
3.      Resources (Sumber Belajar) yaitu fasilitas yang ana gunakan untuk menyimpan soal dalam bank soal, maupun sebagai sumber belajar lainnya.

    Schoology dapat diakses oleh siapapun kapanpun, sehingga tidak terbaas pada ruang dan waktu.
Kelebihan Schoology
1.      Tersedianya fasilitas Attandance/absensi, yang digunakan untuk mengecek kehadiran peserta didik, dimana murid bisa ditandai sebagai “hadir”, “izin”, ,”terlambat”, ataupun “tidak masuk”.
2.      Terdapat fasilitas Analityc untuk melihat semua aktivitas peserta didik pada setiap course, assignment, discussion dan aktivitas lain yang kita siapkan untuk peserta didik.
3.      Terdapat fitur analytic, dimana kita bisa melihat di mana saja atau pada aktivitas apa saja seorang peserta didik biasa menghabiskan waktu mereka ketika dia login.
4.      Dapat dilakukan pengaturan/moderasi terhadap user yang ingin gabung pada group/kelas kita, pada status Access Group sebagai Invite Only, Allow Requests ataupun Open.
5.      Guru juga bisa memfilter postingan-postingan peserta didik pada sebuah course sebelum postingan tersebut dipublish. Jadi peserta didik tidak bisa seenaknya update status pada course-nya.
6.      Schoology secara khusus memiliki fasilitas untuk berkirim surat/message dan tidak hanya melalui direct post. Sehingga pada schoology, anda bisa berkirim surat kemanapun melalui fasilitas Messages yang tersedia.
7.      Schoology juga tidak hanya bisa mengupdate status untuk course atau group anda saja, melainkan bisa mengintegrasikan (sharing) postingan anda ke account Facebook atau Twitter anda.
8.      Schoology juga menyediakan fasilitas untuk mengelola nilai (grade) hasil quiz atau aktivitas lain, via
9.      Kita bisa diakses melalui mobile device, dengan menginstall Schoology Apps, yang bisa di download dan gunakan secara gratis.

KEKURANGAN SCHOOLOGY
1.      Guru tidak dapat mengundang siswa melalui email
2.      Konten pada mobile phone kurang lengkap.
3.      Bisa submit berkali-kali sehingga berpengaruh pada pengoreksian pekerjaan oleh Guru nantinya.
4.      Schoology tidak dapat diakses secara offline, jadi harus tersambung ke internet (online).
5.      Kurangnya fasilitas untuk peserta didik, jika dibandingkan dengan fasilitas untuk pengajar.
Untuk memudahkan pemahaman terkait penggunaan Schoology, berikut saya tampilkan sekilas mengenai langkah-langkah penggunaan schoology :
1.      Buka alamat ULR schoology.com sehingga akan muncul tampilan schoology, kemudia klik sign up untuk membuat akun schoology.
2.      Terdapat 3 menu pilihan yaitu instructor (pendidik/guru), student (peserta didik) dan parent (orang tua). Pilih salah satu menu tersebut. Dalam hal ini saya bertindak sebagai guru, jadi klik instructor.
3.      Masukkan data pribadi seperti nama, alamat e-mail dan pasword, kemudian klik register.
4.      Kemudian akan tampil gambar, klik skip this step.
5.      Anda akan dibawa ke tampilan profil schoology. Terdapat 3 fitur schoology yaitu courses, groups dan resources yang dapat digunakan oleh guru.
6.      Untuk membuat course (Kursus), klik menu course kemudian klik create.
7.      Kemudian Isi semua data yang ada di kolom tersebut sesuai dengan kelas yang diajar, diantaranya nama kursus, nama sesi, area/wilayah mata pelajaran dan kelas, kemudian klik create.
8.      Lalu ingat access code dan beritahukan pada siswa kelas yang bersangkutan agar mereka setelah mendaftar di schoology bisa klik course dan klik join dan memasukan access code tersebut.
9.      Untuk  membuat group, klik groups kemudian klik create. Sesuaikan nama group dengan nama Course yang sudah di buat sebelumnya. Beritahukan access code pada siswa kelas yang bersangkutan.

VIDEO PEMBELAJARAN SCHOOLOGY

Untuk Lebih jelas lagi kalian bisa simak Video Pembelajarannya 
https://www.youtube.com/watch?v=dD0zJXsgEAk membuat kelas dengan schoolgy
https://www.youtube.com/watch?v=iLCka8z8Y3g Video ini tentang membuat soal dengan memanfaatkan group. Sehingga kita tidak terlalu capek untuk membuatnya sendiri.
https://www.youtube.com/watch?v=nZxSkCXpIw4 Video ini tentang mengcopy soal ke kelas yang lain
https://www.youtube.com/watch?v=xgPG-o7Kh2M&t=64s Video ini tentang setting soal dan jawaban.
https://www.youtube.com/watch?v=ukWqUUb2ZHs Video ini tentang membuat soal yang mudah.
https://www.youtube.com/watch?v=0xeK1Eh_roM&t=62s Video ini tentang menambahkan gambar
hhttps://www.youtube.com/watch?v=_THT_FCd6Fc&feature=youtu.be Membuat Rubrik penilaian diskusi, hal ini dibuat agar setiap siswa memiliki criteria yang sama dalam penilain diskusi tersebuty

YUK... KITA BENAHI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DENGAN SCHOOLGY
kita Mulai dari
1. Membuat Kelas dengan Membuat Informasi Kelas pada laman Schoology untuk jelasnya silahkan lihat di tutorial berikut https://www.youtube.com/watch?v=cvadAzAbPFo
   Cara Menshare atau berbagai kode akses kepada orang tua. tutorialnya lihat disini https://www.youtube.com/watch?v=RIvAj8eoKlA

Berikut lanjutan dari tutorial diatas bagaimana orang tua mengakses kode schoology yang dibagikan oleh guru kepadanya https://www.youtube.com/watch?v=7oeik52oSXg&feature=share&fbclid=IwAR01C3df6MYQWJ4Pmr9yYoCZO4iFZaMdSaMJyC92YOaBSJpLc3m4Np1rqh4
  Kemudian anda juga bisa membuat administrasi pembelajaran dengan mudah https://www.youtube.com/watch?v=3ieh_QfzRkk








Sabtu, 04 Juli 2020

SINTAK PROYEK BASED LEARNING



Sintaks Model Project Based Learning dalam Pembelajaran


Sintaks Model Project Based Learning (PJBL)

Model Project-based Learning (PJBL)adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah.
Dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk. untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Karakteristik yang tercakup dalam Project Based Learning (PJBL) antara lain:
a. Penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri dimulai dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk;
b. Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap proyek yang akan dihasilkan;
c. Proyek melibatkan peran teman sebaya, guru, orang tua, bahkan masyarakat;
d. Melatih kemampuan berpikir kreatif; dan
e. Situasi kelas sangat toleran dengan kekurangan dan perkembangan gagasan.

Langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning (PJBL)

Berdasarkan karakteristik tersebut, langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning (PJBL) yang bisa dirancang oleh guru adalah sebagai berikut:
LANGKAH KERJAAKTIVITAS GURUAKTIVITAS PESERTA DIDIK
Pertanyaan MendasarGuru menyampaikan topik dan
mengajukan pertanyaan bagaimana cara memecahkan masalah.
Mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan peserta didik terhadap topik/ pemecahan masalah.
Mendesain Perencanaan ProdukGuru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan.Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.
Menyusun Jadwal PembuatanGuru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan
pengumpulan).
Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu
yang telah ditentukan bersama.
Memonitor Keaktifan dan Perkembangan
Proyek
Guru memantau keaktifan
peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.
Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama
penyelesaian proyek dengan guru.
Menguji HasilGuru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian standar.Membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat laporan produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain.
Evaluasi Pengalaman BelajarGuru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan.Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.

Penerapan Project-based Learning (PjBL) sebagai berikut:

a. Topik/materi yang dipelajari peserta didik merupakan topik yang bersifat kontekstual dan mudah didesain menjadi sebuah proyek/karya yang menarik;
b. Peserta didik tidak digiring untuk menghasilkan satu proyek saja (satu peserta didik menghasilkan satu proyek);
c. Proyek tidak harus selesai dalam 1 pertemuan (diselesaikan dalam 3-4 pertemuan);
d. Proyek merupakan bentuk pemecahan masalah sehingga dari pembuatan proyek bermuara pada peningkatan hasil belajar;
e. Bahan, alat, dan media yang dibutuhkan untuk membuat proyek diusahakan tersedia di lingkungan sekitar. dan diarahkan memanfaatkan bahan bekas/sampah yang tidak terpakai agar menjadi bernilai guna; dan
f. Penilaian autentik menekankan kemampuan merancang, menerapkan, menemukan, dan menyampaikan produknya kepada orang lain.
Dalam penerapan model pembelajaran yang telah diuraikan di atas, seorang guru hendaknya memahami cara menentukan model pembelajaran yang akan digunakan.
Adapun tahapan penentuan model pembelajaran sebagai berikut:
1. Memahami sintaks tiap model pembelajaran;
2. Menganalisis konten/materi pembelajaran;
3. Memahami konteks peserta didik;
Jika peseta didik belum siap, perlu dibangun jembatan penghubung antara proses LOTS menuju HOTS. yaitu membangun skema pengetahuan awal dengan pengetahuan baru.
4. Mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat menstimulasi proses berpikir tingkat tinggi dengan menciptakan dilemma. kebingungan, tantangan, dan ambiguitas dari permasalahan yang direncanakan akan dihadapi peserta didik;
5. Menentukan keterampilan yang akan digunakan untuk menghadapai situasi nyata tersebut;
6. Mempertimbangkan alokasi waktu pembelajaran;
7. Menentukan luaran (output) yang akan dihasilkan; dan
8. Menganalisis situasi, keterampilan, dan luaran dengan sintak model pembelajaran untuk menentukan model yang relevan.


Sintaks Model Project Based Learning dalam Pembelajaran


Bertema – Sintaks model Project Based Learning dalam Pembelajaran
Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran.
Ketiga model pembelajaran tersebut diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan.
Ketiga model tersebut adalah:
(1) model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning),
(2) model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning/PBL),
(3) model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning/PJBL).
Namun selain ketiga model yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. guru juga diperbolehkan untuk mengembangkan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang lain.
Misalnya Cooperative Learning yang mempunyai berbagai metode seperti: Jigsaw, Numbered Head Together (NHT), Make a Match, Think-Pair-Share (TPS). Example not Example, Picture and Picture, dan lainnya.
Pada kesempatan ini admin akan membagikan Sintaks Model Project Based Learning (PJBL) dalam Pembelajaran.

Sintaks Model Project Based Learning (PJBL)

Model Project-based Learning (PJBL)adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah.
Dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk. untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Karakteristik yang tercakup dalam Project Based Learning (PJBL) antara lain:
a. Penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri dimulai dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk;
b. Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap proyek yang akan dihasilkan;
c. Proyek melibatkan peran teman sebaya, guru, orang tua, bahkan masyarakat;
d. Melatih kemampuan berpikir kreatif; dan
e. Situasi kelas sangat toleran dengan kekurangan dan perkembangan gagasan.

Langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning (PJBL)

Berdasarkan karakteristik tersebut, langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning (PJBL) yang bisa dirancang oleh guru adalah sebagai berikut:
LANGKAH KERJAAKTIVITAS GURUAKTIVITAS PESERTA DIDIK
Pertanyaan MendasarGuru menyampaikan topik dan
mengajukan pertanyaan bagaimana cara memecahkan masalah.
Mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan peserta didik terhadap topik/ pemecahan masalah.
Mendesain Perencanaan ProdukGuru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan.Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.
Menyusun Jadwal PembuatanGuru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan
pengumpulan).
Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu
yang telah ditentukan bersama.
Memonitor Keaktifan dan Perkembangan
Proyek
Guru memantau keaktifan
peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.
Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama
penyelesaian proyek dengan guru.
Menguji HasilGuru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian standar.Membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat laporan produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain.
Evaluasi Pengalaman BelajarGuru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan.Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.

Penerapan Project-based Learning (PjBL) sebagai berikut:

a. Topik/materi yang dipelajari peserta didik merupakan topik yang bersifat kontekstual dan mudah didesain menjadi sebuah proyek/karya yang menarik;
b. Peserta didik tidak digiring untuk menghasilkan satu proyek saja (satu peserta didik menghasilkan satu proyek);
c. Proyek tidak harus selesai dalam 1 pertemuan (diselesaikan dalam 3-4 pertemuan);
d. Proyek merupakan bentuk pemecahan masalah sehingga dari pembuatan proyek bermuara pada peningkatan hasil belajar;
e. Bahan, alat, dan media yang dibutuhkan untuk membuat proyek diusahakan tersedia di lingkungan sekitar. dan diarahkan memanfaatkan bahan bekas/sampah yang tidak terpakai agar menjadi bernilai guna; dan
f. Penilaian autentik menekankan kemampuan merancang, menerapkan, menemukan, dan menyampaikan produknya kepada orang lain.
Dalam penerapan model pembelajaran yang telah diuraikan di atas, seorang guru hendaknya memahami cara menentukan model pembelajaran yang akan digunakan.
Adapun tahapan penentuan model pembelajaran sebagai berikut:
1. Memahami sintaks tiap model pembelajaran;
2. Menganalisis konten/materi pembelajaran;
3. Memahami konteks peserta didik;
Jika peseta didik belum siap, perlu dibangun jembatan penghubung antara proses LOTS menuju HOTS. yaitu membangun skema pengetahuan awal dengan pengetahuan baru.
4. Mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat menstimulasi proses berpikir tingkat tinggi dengan menciptakan dilemma. kebingungan, tantangan, dan ambiguitas dari permasalahan yang direncanakan akan dihadapi peserta didik;
5. Menentukan keterampilan yang akan digunakan untuk menghadapai situasi nyata tersebut;
6. Mempertimbangkan alokasi waktu pembelajaran;
7. Menentukan luaran (output) yang akan dihasilkan; dan
8. Menganalisis situasi, keterampilan, dan luaran dengan sintak model pembelajaran untuk menentukan model yang relevan.

MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN YANG BAIK

Dalam mengajar pastinya kita menginginkan ada pengetahuan / perilaku yang dimiliki, dipahami atau dikuasai siswa setelah menyelesaikan kegiatan belajar mengajar. Perilaku tersebut hendaknya bisa diukur sehingga bisa dilihat apakah siswa menguasai materi ajar atau tidak. Perilaku hasil belajar yang hendak dicapai siswa setelah melangsungkan kegiatan belajar mengajar inilah yang disebut tujuan pembelajaran.
Dalam kalimat lain, tujuan pembelajaran merupakan arah yang ingin dituju dari keseluruhan rangkaian aktivitas pembelajaran. Disini kita sudah memahami bersama bahwa menyusun tujuan pembelajaran mengacu pada kompetensi dasar. Serta memperhatikan indikator pencapaian kompetensi.
Tapi, bagaimana cara merumuskan tujuan pembelajaran yang baik?
Menyusun tujuan pembelajaran yang baik dan lengkap cukup penting agar bisa memberi petunjuk dalam pemilihan materi ajar, strategi, model, metode, serta media yang akan digunakan dalam KBM. Ada 4 (empat) unsur pokok yang perlu dicantumkan dalam perumusan tujuan pembelajaran, yang biasa disingkat dengan ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
1. Audience
Dalam konteks kegiatan belajar mengajar, yang dimaksud 
audience adalah siswa. Meski secara bahasa audience artinya pendengar, tetapi audience disini merupakan subjek sekaligus objek dalam pembelajaran. Dengan demikian, perumusan tujuan pembelajaran harus menempatkan siswa sebagai pusat (subjek sekaligus objek) dalam pembelajaran.
2. Behavior
Behavior berarti tingkah laku / aktivitas suatu proses. Dalam konteks KBM, behavior terlihat pada aktivitas siswa dalam pembelajaran. Maka, tidak mungkin pembelajaran dilakukan tanpa adanya tingkah laku atau aktivitas dari siswa. Dalam perumusan tujuan pembelajaran behavior (aktivitas siswa) ditulis menggunakan kata kerja operasional (KKO), seperti: memahami, mendemonstrasikan, menelaah, menerapkan dan lain-lain. Penggunaan KKO dalam satu tujuan pembelajaran tidak boleh lebih dari satu. Artinya dalam sebuah aktivitas pembelajaran, siswa melakukan satu perbuatan. Dengan demikian, siswa lebih fokus pada satu perbuatan tersebut sehingga pembelajaran lebih optimal.
3. Condition
Condition berarti suatu keadaan. Dalam konteks KBM, condition adalah keadaan siswa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran, serta persyaratan yang perlu dipenuhi agar hasil yang diharapkan bisa tercapai. Perumusan condition adalah dengan menjawab pertanyaan, “aktivitas apa yang dilakukan siswa agar hasil yang diharapkan bisa tercapai? Condition ditulis dalam bentuk kata kerja. (untuk lebih jelasnya bisa dilihat di contoh bawah).
4. Degree
Degree berarti suatu perbandingan. Dalam konteks KBM, degree berarti membandingkan kondisi sebelum dan setelah belajar. Tingkat degree berbeda-beda bergantung pada bobot materi yang akan dipelajari, serta sejauh mana siswa harus menguasai suatu materi atau menunjukan suatu perubahan tingkah laku.
Untuk lebih jelasnya, inilah contoh tujuan pembelajaran yang baik:
a. Dengan mengamati gambar, siswa dapat membedakan gambar komik dan bukan gambar komik dengan benar.
  • dengan mengamati gambar = condition
  • siswa = audience
  • dapat membedakan gambar komik dan bukan gambar komik = behavior
  • dengan benar = degree
b. Melalui pengamatan video, siswa dapat menentukan pengaruh interaksi manusia dengan lingkungan terhadap pembangunan sosial denga tepat.
  • melalui pengamatan video = condition
  • siswa = audience
  • dapat menentukan pengaruh interaksi manusia dengan lingkungan terhadap pembangunan sosial = behavior
  • dengan tepat = degree
c. Siswa dapat menyampaikan argumentasi manfaat persatuan dan kesatuan antar masyarakat di daerah tempat tinggal dengan bahasa yang komunikatif melalui presentasi hasil diskusi kelompok.
  • siswa= audience
  • dapat menyampaikan argumentasi manfaat persatuan dan kesatuan antar masyarakat di daerah tempat tinggal = behavior
  • dengan bahasa yang komunikatif = degree
  • melalui presentasi hasil diskusi kelompok = condition
Itulah sedikit uraian tentang cara merumuskan tujuan pembelajaran yang baik. Semoga bermanfaat.