KHUTBAH JUMAT
MENDEKATKAN DIRI DALAM MUSIBAH
Assalamualaikum wr.wb
Hampir setiap hari kita mendengar suara sirine ambulance yang
mengaung ngaung terbersit dalam pikiran kita adalah orang meninggal ataupun
orang yang sakit. Hampir setiap hari
juga kita mendengar pengumuman orang yang meninggal yang diumumkan dari menara
menara masjid. Dan hampir setiap hari kita mendengar berita duka Innalillahi
waiinna ilaihi rojiun dari grup gurup Whatsapp. Banyak diantara kita yang telah
kehilangan sahabat, handai taulan, keluarga, orang tua, kakak, adik,. Dan
bahkan kita juga tidak menyangka ada sahabat sahabat kita yang kita anggap
sehat ternyata mereka juga telah meninggal mendahului kita. Inilah Misteri
kematian Kematian tidak mengenal sehat ataupun sakit, muda ataupun tua, kecil
ataupun besar, perempuan ataupun laki, kaya ataupun miskin. Kalau itu sudah
digariskan oleh Allah maka Azalpun pasti akan menjemput kita. Maka Allah hantarkan penyebab kematian karena
kecelakaan, sakit, peperangan, atau bahkan karena pandemic yang saat ini kita
hadapi.
Dan kita dalam kesempatan ini bersyukur masih diberi kenikmatan yang berupa
kehidupan untuk terus melangsungkan aktifitas kita sehari hari sebagai makhluk social
dan sebagai hamba Allah.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Swt. Kematian cepat atau lambat
pasti juga akan menghampiri kita. Karena sudah janji Allah bahwa setiap yang
bernyawa pasti akan merasakan Mati. QS 3:185
كُلُّ
نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ
Se
Setiap yang bernyawa pasti akan merasa mati
Sehingga kita tidak perlu terlalu takut akan kematian walaupun disisi
lain kita diwajibkan berikhtiar untuk
menghindari kematian dengan cara melaksanakan Protokol kesehatan saat wabah
ini, suntik vaksin, menggunakan helm saat berkenderaan, menggunkan seft bell
saat menggunakan mobil, itu semua adalah ikhtiar untuk mencari keselamatan.
Qs. 3: 159.
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ
يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Dalam ayat diatas dijelaskan ketika
kita memiliki tekad. Apakah tekad untuk mencari rizki, tekad untuk sehat, tekad
untuk terhindar dari pandemic, tentuanya kita harus berusaha maksimal sebagai
contoh kita memiliki tekad untuk terhindar dari virus corona maka paling tidak
kita harus menggunakan masker ketika kita berjalan keluar apalagi bertemu
dengan orang yang tidak di kenal, jaga jarak, suntik vaksin cuci tangan dlsb. Kemudian
barulah kita serahkan semuanya kepada Allah dengan berdoa. Karena Allah
menyukai orang orang yang berserah diri kepada Allah SWT. Ini menunjukkan bahwa
usaha yang kuat disertai dengan tawakkal sangat dianjurkan oleh Allah SWT.
Oleh karenanya kita jangan terlalu
menyepelekan prokes karena dengan menyepelekannya berarti kita memiliki tidak
memiliki azam, tapi juga kita jangan terlalu paranoid atau takut yang
berlebihan. Karena semua kematian pastilah sudah ditentukan oleh Allah SWT.
Justru ketika takut mati maka apa
bedanya dengan orang-orang Yahudi sebagaimana dikatakan Allah QS 62 : 6,7
قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ
أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ
صَادِقِينَ (٦) وَلا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ
وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ (٧)
6. Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang yang Yahudi! Jika
kamu mengira bahwa kamulah kekasih Allah bukan orang-orang yang lain, maka
harapkanlah kematianmu, jika kamu orang yang benar.”
7. Dan mereka tidak akan mengharapkan kematian itu selamanya disebabkan
kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah
Maha Mengetahui orang-orang yang zalim[.
Sehingga janganlah kita takut akan
suatu kematian, walaupun kita lari dari kematian kalau seandainya sudah
waktunya datang kematian kita tidak akan bisa lari kemana-mana. Inilah yang
dikatakan Allah didalam QS. 62 :
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ
مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya,
ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan
Lalu mengapa Allah menciptakan hidup kalau akhirnya dimatikan oleh
Allah SWT… Allah jelaskan didalam QS 67 : 2
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ
أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menjadikan mati dan hidup,
supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
apa saja ujian.
Kesengsaraan dan kenikmatan
Kesengsaraan, berupa pandemic virus corona, kelaparan, kemiskinan,
atau yang lainnya semuanya adalah cobaan dari allah SWT kita diuji apakah kita
bersabar dan semakin mendekatkan diri kepada Allah atau justru kita menjauh
dari Allah SWT. Tapi ketahuialah wahai jamaah sekalian bahwa Allah tidak akan
memberikan cobaan kepada orang yang beriman sekiranya mereka tidak sanggup
menerimanya. Oleh karenanya ketika ada cobaan seperti pandemic covid 19 seperti saat ini harusnya
kita semakin dekat kepada Allah. Dengan apa lagi yang Allah ingin ingatkan
kepada kita kalau Pandemic Covid ini saja kita belum bisa dekat kepada Allah. Apakah
Allah harus menurunkan wabah atau penyakit yang lain untuk menyadarkan kita
wahai kaum muslimin. Marilah kita taqarrub Ilallah. Yang tadinya kita
melaksanakan sholat maka saat ini marilah kita menegakkan sholat, yang tadinya
sholat masih bolong bolong saatnya kita menyempurnakan sholat lima waktu, yang sudah sholat 5 waktu maka penuhilah hak
hak panggilan Allah untuk sholat berjamaah di masjid, yang tadinya udah sholat
di Masjid tingkatkan lagi dengan sholat sunnah awwabin, tahajud, duha, puasa,
dzikir, membaca al Qurán, menghapal Alqurán dll.
Ketika diuji dengan kenikmatan berupa harta yang banyak rezeki yang
cukup, jangan lupa disetiap rezeki yang kita miliki ada hak orang lain, maka
keluarkanlah dengan berinfak dan bersedekah, berilah makan kepada orang orang
yang memerlukan seperti saat ini banyak orang yang isoman maka berbagilah untuk
meringankan penderitaan mereka. Banyak disekitar kita, di keluarga kita yang
mengharapkan uluran tangan kita mungkin Rp.5000-10.000 tidak begitu berarti
bagi kita tapi tidak bagi orang orang yang tidak memiliki pekerjaan yang saat
ini sedang dihimpit masalah ekonomi. Maka sudah saatnya kita kaum muslimin
untuk membuang jauh jauh sifat bakhil atau kikir. Karena Kikir atau bakhil
adalah sifat penghinaan kepada dirinya sendiri. Penghinaan terhadap manusia
disekitarnya maupun dihinakan dihadapan Allah. Karena mereka memiliki takut
miskin dan cinta dunia. Padalhal Allah Maha Kaya dan Maha kuasa.
Perintah dan Larangan
Perintah adalah seuatu yang diperintahkan untuk kita kerjakan dalam
rangka penghambaan kita kepada Allah. Dan semua itu telah di contohkan oleh
baginda kita Rasulullah SAW.
Begitupun larangan adalah sesuatu yang telah digariskan oleh Allah
untuk tidak dikerjakan.
Init Perintah dan larangan disini adalah semua Ibadah mahdhoh
(sholat, puasa, zakat Haji) adalah
diharamkan Oleh Allah SWT kecuali yang diperintahkan dan dicontohkan Baginda
Rasulullah SAW. Dan semua Amalan (gairu
Mahdhoh) selain ibadah Mahdhoh semuanya diperbolehkan kecuali yang dilarang.
Inilah pentingnya kita mengkaji ilmu agama untuk terus mendekatkan
diri kepada Allah SWT.