Khutbah Idul Fitri Mengenang Jasa Orang
Tua
الله
ُأَكْبَرُ – الله
ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ –
الله ُأَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ –
الله أَكْبَرُ
الله أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ لِلّهِ
كَثِيْراً، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاَ، لاَإِلهَ إِلاَّالله
ُوَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ
الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلهَ إِلاَّالله ُوَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ
مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ
الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ المُناَفِقُوْنَ.
الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ
ضِياَفَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّالله ُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ
سَيِّدَناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االداَّعِيْ إِلىَ
الصِّراَطِ المُسْتَقِيْمِ . اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ
سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَماَّ بَعْدُ فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ
وَالمُؤْمِناَتِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ
المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا الله َحَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah penguasa alam semesta
yang telah memberi berbagai macam kenikmatan yang kita semua tidak mampu
menghitungnya, namun ada kenikmatan yang tida tara yaitu kenikmatan iman dan
Islam, syalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad
SAW manusia yang paling mulia yang membawa rahmat bagi seluruh Alam
الله أكبر الله أكبر
الله أكبر ولله الحمد
Bersyukur juga kita kepada Allah yang telah mempertemukan
Ramadhan, bulan yang paling mulia, bulan yang penuh berkah, bulan yang
dibukakan pintu pintu syurga, bulan yang ditutup pintu neraka, bulan yang
didalamnya lebih baik dari seribu bulan, bulan yang segala amalan dilipat
gandakan, doa di ijabah, ampunan diberikan bagi yang memohon. Hingga sampai
kita menyelesaikan Ramadhan.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan
atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu
akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
Sehingga sangat rugilah orang orang yang menjumpai Ramadhan namun
tidak ada satupun amalan amalan sehingga dosanya tidak terampuni sebagaimana
yang dikatakn oleh Rasulullah SAW.
وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ
قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
“Amat merugi/hina seseorang yang Ramadhan
masuk padanya kemudian Ramadhan pergi sebelum diampuni dosanya.”
(HR. Al-Tirmidzi, Ahmad, al-Baihaqi, Al-Thabrani, dan dishahihkan Al-Albani
dalam Shahih al-Jaami’, no. 3510).
Begitu banyak orang yang menyia-nyiakan Ramadhan. Sementara
ada diantara kita Ayah dan ibu kita, kakak dan adik, serta handai taulan kita
yang tidak sempat menemui Ramadhan sementara mereka sangat ingin bertemu dengan
Ramadhan namun Allah terlebih dahulu memanggilnya dan harus meninggalkan dunia
yang fana ini, atau mungkin juga mereka
sudah bertemu ramadhan namun tidak bisa sampai menyelesaikan sampai akhir
Ramadhan sehingga mereka tidak bisa hadir bersama kita untuk merayakan idul
fitri. Oleh karenanya kita yang masih hidup untuk bisa mendoakan mereka agar
diampuni segala dosa dan diterima segala amal.
الله أكبر الله أكبر
الله أكبر ولله الحمد
Jamaah sholat Idul fitri yang dimuliakan Allah dari sejenak
terbenam matahari Ramadhan kaum muslimin seluruh dunia mengumandangkan takbir
ke penjuru angkasa membesarkan dan mengagungkan Allah dan mengakui bahwa kita
ini makhluk kecil, lemah dan tak berdaya
Dan yang besar adalah Allah.
Sebulan lamanya kita menikmati ramadhan dengan siyam dan
qiyam, tadarus dan shadaqah serta amalan lainnya. Dengan harap harap cemas agar
segala amalan kita diterima Allah sehingga setiap akhir sholat selalu kita
mengulang ulang doa
اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا
صَلاَتَنَا وَصِيَا مَنَا وَرُكُوْ عَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّ عَنَا
وَتَخَشُّوْ عَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَ نَا يَا اَلله يَا رَبَّ
الْعَا لَمِيْنَ
“Ya
Allah, terimalah shalat kami, puasa kami, rukuk kami, sujud kami, duduk rabah
kami, kerendah dirian kami, kekhusyukan kami, pengabdian kami, dan sempurnakanlah
apa yang kami lakukan selama ini, Tuhan seru sekalian alam.”
Dan juga kita berharap kepada Allah SWT yang maha Rahman dan
Rahim agar kita dipertemukan pada Ramadhan berikutnya.
الله أكبر الله أكبر
الله أكبر ولله الحمد
Seluruh kaum muslimin bergembira pada saat ini dengan
mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil. Ditengah kegembiraan tersebut tentu
saja kita terbayang dengan orang orang yang paling berkesan dalam kehidupan
kita. Namun yang paling berkesan dari semua tersebut tentu adalah orang tua.
Mungkin tahun tahun lalu mereka hadir untuk melaksanakan sholat bersama
dengan kita, mereka duduk menunggu kita
untuk berjabat tangan erat dengan pelukan dan ciuman yang mewarnai kegembiraan
kita. Namun diantara mereka sudah tidak lagi bersama kita dan sudah
meninggalkan dunia yang fana ini, mungkin diantara mereka terbaring sakit
dirumah ataupun dirumah sakit, mungkin
diantara mereka tidak bisa kemana mana lagi dikarenakan tulang dan kesehatan
mereka yang semakin lemah.
Kalau pagi ini Allah
taqdirkan orang tua kita masih hidup, maka ciumlah tangan dan peluklah tubuhnya
dengan kasih sayang, mohonlah ampun dan doakan dia agar bertambah iman serta
kesehatan.
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ
إِحْسَانًا
Artinya : “Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra : 23)
Tidaklah seseorang anak bisa menebus pengorbanannya seorang ibu disaat ia
mengandung selama Sembilan bulan penuh
kelelahan dan keletihan berjuang antara
mati dan hidup untuk melahirkan kita.
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ
أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى
وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik) terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka
dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku
sajalah tempat kamu kembali”. (Q.S. Luqman [31]: 15)
Begitu juga
dengan laki laki perkasa yang bernama ayah…
bercucuran
keringat mulai pagi,
mencari
nafkah halal untuk hidupi anak istri,
sampai
petang menanti
mencarikan
tempat tinggal yang layak untuk tempati,
memberikan
contoh agar anak berbakti,
menyekelohkan
anak dengan sekolah tinggi,
agar
menjadikan anak yang bermartabat dan dihormati
الله أكبر الله أكبر
الله أكبر ولله الحمد
Namun banyak kaum muslimin sudah tidak mendapatkan momen
kebaikan dan keberkahan seperti itu karena Allah telah memanggilnya terlebih
dahulu. Masih terbayang wajahnya di mata kita yang berkaca kaca dengan airmata.
Kerinduan dari hati yang ingin berbakti tak ada ungkapan yang paling baik kecuali
doa yang kita panjatkan.
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ
وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Artinya, "Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua
orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku
kecil."
Mereka yang harusnya kita datangi pada hari ini merekapun
tiada karena Allah sudah mengakhiri tanggung jawabnya dan tugasnya sebagai
orang tua. Kita hanya bisa mengunjungi kuburnya dengan berdoa
َللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ
وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ
بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ
الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ،
وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ
الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Artinya: "Ya Allah, ampunilah ia, kasihilah ia, berilah
ia kekuatan, maafkanlah ia, dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga),
luaskan kuburannya, mandikan ia dengan air salju dan air es. Bersihkan ia dari
segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran,
berilah ganti rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah ganti
keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia),
istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan
masukkan ia ke surga, jagalah ia dari siksa kubur dan neraka." (HR.
Muslim).
الله أكبر الله أكبر
الله أكبر ولله الحمد
Kita
bisa bayangkan selama 4-5 tahun kita selalu makan disuapi oleh ibu kita bahkan
sampai sekarangpun kita masih disiapkan makan oleh ibu kita. Tapi pernahkan
kita menyuapinya ketika dia sakit. Mengambilkan makanan atau minuman pada saat
sakit atau memberikan obat pada saat dia sakit. Tanpa harus ia minta.
Kita
bisa bayangkan 4-5 tahun kita dimandiikan oleh orang tuakita. Namun begitu
orang tua meninggal mereka justru memanggil orang lain untuk memandikan orangtuanya.
Padahal orangtuanya berharap hanya sekali itu saja ingin dimandikan anak-anaknya namun itu saja tidak kesampaian, lalu dimana
bakti kita kepada ayah dan ibu kita, Pada saat sholat jenazahpun justru orang
lain yang menyolatkan. Sementara anaknya hanya berbincang dengan orang lain
yang justru tidak menyolatkan juga. Sesekali terdengar candaan mereka ditengah
orang yang sedang menyolatkan. Dimana adab, bhakti, harga diri mereka terhadap
orang tua.
الله أكبر الله أكبر
الله أكبر ولله الحمد
selama Ramadhan kita selalu
minta maaf kepada Allah, khususnya dimalam malam ganjil di 10 hari
tekhir di bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak doa
اللَّهُمَّ إِنَّكَ
عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
(Ya
Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah
aku)
kita juga sudah meminta ampun untuk kedua orang tuakita.
Tapi ada dosa yang tidak diampuni Allah sekalipun sholat
tahajud kita tida henti shodaqah kita menggunung, puasa wajib dan Sunnah paling
ahli. Apa itu.. dosa kepada orang lain. Selama kita belum meminta maaf. Maka dosa itu tidak diampuni.
قِيلَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا رَسُولَ
اللَّهِ، إِنَّ فُلَانَةً تَقُومُ اللَّيْلَ وَتَصُومُ النَّهَارَ، وَتَفْعَلُ،
وَتَصَّدَّقُ، وَتُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا خَيْرَ فِيهَا، هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ ،
قَالُوا: وَفُلَانَةٌ تُصَلِّي الْمَكْتُوبَةَ، وَتَصَّدَّقُ بِأَثْوَارٍ، وَلَا
تُؤْذِي أَحَدًا؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هِيَ
مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Dikatakan kepada
Nabi Shalallahu Wailaihi Wassalam ‘Wahai Rasulullah sesungguhnya Fulanah selalu salat
malam, berpuasa, berbuat kebaikan, bersedekah dan mengganggu tetangganya dengan
lisannya?’. Rasulullah Shalallahu Wailaihi Wassalam bersabda, ‘Dia tidak memiliki
kebaikan sama sekali dan dia termasuk penghuni neraka’. Mereka berkata, ‘Adapun
Fulanah hanya mengerjakan salat fardu, bersedekah dengan susu yang dikeringkan,
tetapi tidak pernah mengganggu seorangpun?’. Rasulullah Shalallahu
Wailaihi Wassalam bersabda,
‘Dia termasuk penghuni surga’.
Sebulan lamanya kita diuji oleh Allah SWT dengan menahan
makan, minum nafsu syahwat dan berhasil. Kemudian di Idul fitri ini juga
sebenarnya kita masih diuji oleh Allah SWT. Sanggupkan kita meminta maaf dan
memaafkan kepada handai tolan tetangga tetangga kita dengan mulut kita dari
hati yang paling dalam, bukan WA atau ucapan ucapan lebaran yang umum.
الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر –
الله أكبر – الله أكبر –
الله أكبر كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا
وَسُبْحَانَ
اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً لاَ إِلَهَ إِلاّاَلله ُوَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ
وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لاَ إِلَهَ
إِلاّاَلله ُوَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ
المُناَفِقُوْنَ. الحَمْدُ لِلّهِ حَمْداً كَثِيْرًا كَماَ أَمَرَ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ إِرْغاَماً لِمَنْ جَحَدَ
بِهِ وَكَفَرَ.
وَأَشْهَدُ
أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الخَلَآئِقِ
وَالبَشَرِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ المحشر.
أَمَّا
بَعْدُ: فَيآأَيُّهاَالحاَضِرُوْنَ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَافْعَلُوْاالخَيْرَ وَاجْتَنِبُوْآ عَنِ
السَّيِّآتِ. وَاعْلَمُوْآ أَنَّ الله َأَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ وَثَنَّابِمَلَآئِكَةِ المُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. فَقاَلَ تعالى فِيْ
كِتاَبِهِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ باِلله ِمِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَحِيْمِ. إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِيْ يَآأَيُّهاَالَّذِيْنَ آمَنُوْآ صَلُّوْآ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. فَأَجِيْبُوْآالله َاِلَى مَادَعَاكُمْ وَصَلُّوْآ وَسَلِّمُوْأ
عَلَى مَنْ بِهِ هَدَاكُمْ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَصِحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَعَلَى التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ
التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَارْضَ
الله ُعَنَّا بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الراَحِمِيْنَ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِناَتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيآءِ
مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعُ قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ الدَّعَوَاتِ.
اللَّهُمَّ انْصُرْأُمَّةَ سَيّدِناَ مُحَمَّدٍ. اللَّهُمَّ اصْلِحْ أُمَّةَ
سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. اللّهُمَّ انْصُرْ أُمَّةَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. اللّهمَّ
انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الدِّيْنَ. وَاجْعَلْ
بَلْدَتَناَ إِنْدُوْنِيْسِيَّا هَذِهِ بَلْدَةً تَجْرِيْ فِيْهَا أَحْكاَمُكَ
وَسُنَّةُ رَسُوْلِكَ ياَ حَيُّ ياَ قَيُّوْمُ. يآاِلهَناَ وَإِلهَ كُلِّ شَيْئٍ.
هَذَا حَالُناَ ياَالله ُلاَيَخْفَى عَلَيْكَ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنّاَ الغَلآءَ
وَالبَلآءَ وَالوَبآءَ وَالفَحْشآءَ وَالمُنْكَرَ وَالبَغْيَ وَالسُّيُوفَ
المُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآئِدَ وَالِمحَنَ ماَ ظَهَرَ مِنْهَا وَماَ بَطَنَ مِنْ
بَلَدِناَ هَذاَ خاَصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ المُسْلِمِيْنَ عاَمَّةً ياَ رَبَّ
العَالمَيِنَ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ
الكَفَرَةَ وَالمُبْتَدِعَةِ وَالرَّافِضَةَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ
الدِّيْنِ. وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ وِلاَيَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ.
رَبَّناَ اغْفِرْ
لَناَ وَلِإِخْوَانِناَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْناَ بِالإِيمْاَنِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ
قُلُوْبِناَ غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيْمٌ.
عِبَادَاللهِ !
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Ya Allah ampunilah
dosa kedua orang tua kami. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami
semasa kecil kami ya Allah,
Ya Allah tunjukkan kepada kami bahwa yang benar adalah
benar. Bimbinglah kami untuk selalau mengamalkannya ya Allah. Tunjukkan juga
kepada kami bahwa yang salah adalah salah adanya ya allah… palingkan hati kami
untuk menjauhi kemaksiatan, palingkan kami terhadap perbuatan perbuatan yang
penuh dosa, palingkan kami terhadap perbuatan yang tidak engkau ridhoi ya
Allah.
Ya Allah berkahilah Usia kami, berkahilah rizki kami,
berkahilah ilmu yang kami dapat untuk dunia dan akhirat.
Ya Allah sungguh kami ini makhluk yang hina dina tanpa
kemuliaanMu
Kami adalah makhluk lemah tak berdaya tanpa kekuatanMu
Kami adalah makhluk yang bodoh dan dzalim tanpa bimbinganMU
ya Allah
Pagi ini kami bersimpuh dihadapanmu memohon belas kasihMu ya
Allah, angkatlah segala penyakit dari negri kami. Angkatlah penyakit yang ada
dalam diri kami berupa iri dengki, hasut, serakah tamak. BAgi kami yang sakit
angkatlah penyakit itu sehingga ia bisa sehat kembali dan beribadah bersama
kami lagi. Bagi kami yang terlilit hutang. Maka tunaikanlah ya Allah segala
hutang hutangnya. Bagi kami yang memiliki permasalah keluarga maka damaikanlah
hati kami agar bisa menerima satu dan yang lainnya. Bagi kami yang kesempitan
rezki maka mudahkan rezeki tersebut untuk kami raih ya Allah.
Ya Allah jadikanlah kami manusia yang berbhakti kepada kedua
orang tua kami.
Di hari yang fitri ini kami mengakui betapa kami telah
menyakiti hati orang tuakami, kami terkadang mendahulukan segala keperluan
istri dan anak ketimbang orang tua. Ampunilah kami ya Allah. Terkadang orang
tuakami menginginkan sesuatu namun tak berani meminta kepada anaknya mereka
terkadang memendam segala keinginannya demi kebahagian anak anaknya. Ampunilah
kami jika kami tidak bisa memenuhi keinginan orang tua kami.
Ya Allah jadikan istri kami adalah istri yang sholehah istri
yang mengerti tentang bakti seorang anak laki laki kepada orang tuanya.
Ya Allah jadikan kami adalah orang orang yang mengerti
tentang keluarga kami.
Disusun oleh : H. Sukarni Chandra, S.Pd
Disampaikan pada :
Khutbah Sholat Ied di Masjid Nurul Jihad Balikpapan 1 Syawal
1443 H / 2 Mei 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar